15.9.12

Curhat Part #1

Bercerita dengan menulis, sepertinya dapat mengurangi beban. Akhir-akhir ini saya baru meraskan, bahwa ternyata pengalaman itu belum cukup untuk mengenal ataupun mengidentifikasi sesuatu seperti sifat atau karakter seseorang. Itulah mungkin kelemahan saya, mudah diperdaya ataupun terpengaruh. Huft...Berat sepertinya melangkah, untuk meraih masa depan itu bahkan untuk memulainya. 

Kesalahan menilai atau memilih orang bisa berakibat fatal, dimulai dari pandangan orang terhadap kita bahkan penyesalan.

Pernah ga sih merasa sakit ketika sangat dicintai seseorang namun tidak dapat membalasnya, pada saat itu pasti berada diatas angin. Tidak pernah meminta apalagi memohon untuk mendapatkan sesuatu dari seseorang, bakalan senang ketika diperlakukan seperti itu. Buruknya,  akan seenaknya dan bahkan seperti tidak menghargai orang tersebut. Dengan sendirinya akan mencoba ingin mencintai dan berhasil bisa menghargainya, namun tetap tidak bisa mencintainya. Dalam kondisi seperti itu ternyata dia membuat kesalah menyebut nama dengan sebutan yang beda seperti asing, tapi akan menimbulkan kemarahan karena merasa dia mencintai itu tidak tulus yakni ada orang lain. Saya tidak pernah bisa mengambil arti dari pengalaman ini, hanya sakit dan pahit mungkin.

Ketika sedang merasa banyak yang mendekati, mencoba mencari yang lain dengan karakter yang berbeda. Lebih menyenangkan ketika diperhatikan hampir oleh semua teman-temannya, kemanapun pergi dan dimanapun berada mereka serasa melindungi dan memperhatikan. Hidup ini akan sangat nyaman. karena saya tidak akan dibiarkan untuk pergi, diam ataupun pulang sendirian. Lebih menantang dengan dia yang begitu banyak teman dan solid, setiap hari diperhatikan itu akan membuat melayang. Tapi, itu tak selamanya karena semakin lama kenyamanan itu akan membuat tidak nyaman. Tiba waktunya dia meminta komitmen, ternyata apa yang dia lakukan atau sensasi-sensasi yang diraskan itu semu, tetap tidak bisa membalasnya. Terharu, ketika dia berlutut dan memberikan sesuatu. Ingin rasanya merengkuhnya, tapi hati lebih kuat dari apapun dan menolaknya. Daftar sakit hati bertambah...hiiiks...

Tidak berhenti disitu, menemukan yang lebih sabar, lebih ganteng dan lebih pintar. Setiap hari kita bisa duduk di depan kampus dan ngobrol sampe sore hari. Kenangan ini yang paling diingat, rasanya nyaman, senang dan bahagia. Bisa nge-date nonton di XXI, nongkrong di Surabi, dll. Tapi, anehnya kali ini dia belum dikenalkan sama teman-teman ataupun keluarga. Waktu itu bukan malu ataupun apapun, namun hati ini belum ingin saja seperti itu, padahal dia sangat senang kalau bisa mengenal teman-teman saya. Sampai suatu ketika, ketika diajak ketemu sama dia di hari libur dan saya merasa dia itu tidak mengenal saya karena waktu itu saya tidak diperbolehkan keluar malam, dengan emosi saya memutuskan komitmen itu via phone. Masih ingat, sakit rasanya waktu itu dan menyesal. Setelah itu saya mendengar dia merasa bahwa saya tidak menyukainya, sungguh sedih hati ini karena saya sangat-sangat telah menyakitinya. Mungkin dia sampai sekarang tidak tahu bahkan sudah melupakannya, sebenarnya waktu itu saya sangat menyukai dan menikmati saat-saat bersama dia. Paling sakit itu, ketika wisuda saya tidak sempat menghampirinya. Tapi, ya sudah itu hanya kenangan dan mungkin dia juga sudah melupakannya,,,

Lain cerita ketika itu berkomitmen tiba-tiba lepas komitmen itu dan dia ingin memperbaikinya, sepertinya tidak ada kesempatan buat dia. Karena saya tau tidak pantas memperthankan hubungan dengan orang seperti itu. Saya tidak pernah mengenangnya, tidak ada rasa sakit sepertinya masa itu lewat begitu saja.

Ini yang paling parah, ketika tidak bisa berfikir dengan akal sehat setiap hari berkomunikasi hampir 24 jam itu tidak cukup membuat hubungan menjadi baik. Sepertinya itu hanya semu dan berakhir begitu saja.

Tidak pernah menyangka atau bahkan kepikiran dalam hidup saya ini bakal mengalami seperti di sinetron-sinetron itu. Saudara saya yang hidup dan gaul dari kecil bisa menikah dengan dia (mantan) yang sudah saya kenalkan terlebih dahulu dengan dia dan keluarga, sekarang mereka sudah menikah. Sampai saat ini saya belum berhubungan lagi sama mereka, tunggu nanti dipertemuan keluarga selanjutnya.

Menulis masa lalu itu ga akan ada habisnya, itu hanya sedikit pengalaman yang saya tulis disini lain waktu akan ada lanjutannya dengan cerita dan pengalaman lainnya.

thx...


No comments:

Post a Comment

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...