28.9.12

Inisial #HD

Saya mengenal orang dengan inisial #HD dan bisa ngobrol meskipun seringnya lewat BBM, sekitar beberapa bulan yang lalu. Berawal dari saya yang SKSD meminta nomor pin BBM-nya, terus nanya-nanya dan mencoba memperkenalkan diri. Sebetulnya, saya sudah mendengar naman dengan inisial #HD ini sejak lama (Cerita-cerita temen-temen).

Ketika saya ditakdirkan ternyata bakal ketemu dengan inisial #HD ini, tidak pernah berpkir aneh-aneh. Hanya, waktu itu saya merasa asik saya da temennya. Akhirnya, suatu ketika kita ketemu juga dan saya yakin dia ga mengenal saya sama sekali hehehe.........

Seiring berjalannya waktu akhirnya frekuensi bertemu kita agak lumayan sering, tapi ga sering juga sih sebetulnya. 

Setelah saya kenal dan ketemu langsung sama inisial #HD ini, orangnya ramah, supel, terbuka dan menyenangkan. Saya bisa menilai seperti itu, karena dia sudah sangat welcome sekali dan mau bergaul padahal saya yakin dia tidak tau saya itu seperti apa.

Sejujurnya, setelah bekerja ini saya sulit menemukan orang yang bisa dijadikan temen untuk bisa berbagi, bercerita atau ada orang yang bisa mengkritik dan memberikan saran. Bertemu beberapa sama orang seperti itu, tapi sekarang sudah berbeda tempat kerja.

Sosok orang yang berinisal #HD ini saya dapat mengartikannya seperti seseorang yang memamg mempunyai hati yang tulus, selain itu dewasa dan yang saya rasakan seperti seorang kaka. Senang bisa mengenal teman berinisial #HD ini, perlu diketahui juga dia sudah lebih dulu mempunyai keluarga. Sehingga, ketika disela-sela perbincangan kami selalu disisipkan menikah, menjadi calon istri dan lain-lain (motivasi katanya) kalo dipikir-pikir sih ga ada salahnya diingatkan terus supaya saya tidak melupakan kodrat sebagai wanita.

Bercengkrama dengan inisial #HD ini menyenangkan, karena selalu dapat kata-kata baru, motivasi dan nasihat-nasihatnya yang selalu disinkronkan dengan mengutip riwayat hadis, kata-kata bijak dan banyak lagi (maklum orangnya lebih dulu memakan garam kehidupan) hehehe....
ini nih salah satu contoh isi perbincangan kita


25.9.12

Harapan itu mendekat

Ketika saya menginginkan sesuatu, tentunya akan menemukan kata harapan. Tidak hanya harapan, tapi akan menjadi tujuan. ketika tujuan itu merasa sulit untuk di raih, rasanya tidak akan merasakan hidup ini akan mempunyai arti lebih. Namun tidak sampai disitu, saya tetap akan tidak mudah putus asa, pantang menyerah, jatuh bangun, dan yang paling penting sabar, tawakal dan berdoa.

Kini tiba saatnya ketika harapan itu sudah mendekat, ternyata tidak seperti yang dibayangkan. Untuk mencapai tujuan itu, setidaknya harus meraih harapan itu terlebih dahulu. Saat ini saya tidak merasakan harapan yang mendekat ini nantinya akan dapat mencapai tujuan. Oleh karena itu, menjadi banyak pertimbangan dan perlu pemikiran.

Akhirnya, tiba saatnya tidak dapat menentukan arah untuk meraih harapan dan menuju tujuan. Semua terasa tiada guna dan berarti bahkan semangat pun hilang. Namun, entah kenapa saya ingin tetap mempertahankan harapan itu dan tidak ingin meraihnya.

-- Egois -- 

19.9.12

Will never give up because they don't care anymore..

what's wrong with me?

today my heart is crying, do not know why?

Felt there was something wrong with me, behaviors, attitudes, and others. Sorry, if my attitude was not pleasant.

Sometimes I like that, did not want to get something. But the motivation in me strong. feelings that arise, when I feel no one cares anymore.

Really, not for him/her, they or me. However, not everyone will understand what's in my soul.

Perhaps if I cry?

some people say, do not shed a tear here. I am not a superwoman/supergirl as they say. I am an ordinary women/girl who could shed tears instantly anywhere.

-----Will never give up because they don't care anymore----

15.9.12

Curhat Part #1

Bercerita dengan menulis, sepertinya dapat mengurangi beban. Akhir-akhir ini saya baru meraskan, bahwa ternyata pengalaman itu belum cukup untuk mengenal ataupun mengidentifikasi sesuatu seperti sifat atau karakter seseorang. Itulah mungkin kelemahan saya, mudah diperdaya ataupun terpengaruh. Huft...Berat sepertinya melangkah, untuk meraih masa depan itu bahkan untuk memulainya. 

Kesalahan menilai atau memilih orang bisa berakibat fatal, dimulai dari pandangan orang terhadap kita bahkan penyesalan.

Pernah ga sih merasa sakit ketika sangat dicintai seseorang namun tidak dapat membalasnya, pada saat itu pasti berada diatas angin. Tidak pernah meminta apalagi memohon untuk mendapatkan sesuatu dari seseorang, bakalan senang ketika diperlakukan seperti itu. Buruknya,  akan seenaknya dan bahkan seperti tidak menghargai orang tersebut. Dengan sendirinya akan mencoba ingin mencintai dan berhasil bisa menghargainya, namun tetap tidak bisa mencintainya. Dalam kondisi seperti itu ternyata dia membuat kesalah menyebut nama dengan sebutan yang beda seperti asing, tapi akan menimbulkan kemarahan karena merasa dia mencintai itu tidak tulus yakni ada orang lain. Saya tidak pernah bisa mengambil arti dari pengalaman ini, hanya sakit dan pahit mungkin.

Ketika sedang merasa banyak yang mendekati, mencoba mencari yang lain dengan karakter yang berbeda. Lebih menyenangkan ketika diperhatikan hampir oleh semua teman-temannya, kemanapun pergi dan dimanapun berada mereka serasa melindungi dan memperhatikan. Hidup ini akan sangat nyaman. karena saya tidak akan dibiarkan untuk pergi, diam ataupun pulang sendirian. Lebih menantang dengan dia yang begitu banyak teman dan solid, setiap hari diperhatikan itu akan membuat melayang. Tapi, itu tak selamanya karena semakin lama kenyamanan itu akan membuat tidak nyaman. Tiba waktunya dia meminta komitmen, ternyata apa yang dia lakukan atau sensasi-sensasi yang diraskan itu semu, tetap tidak bisa membalasnya. Terharu, ketika dia berlutut dan memberikan sesuatu. Ingin rasanya merengkuhnya, tapi hati lebih kuat dari apapun dan menolaknya. Daftar sakit hati bertambah...hiiiks...

Tidak berhenti disitu, menemukan yang lebih sabar, lebih ganteng dan lebih pintar. Setiap hari kita bisa duduk di depan kampus dan ngobrol sampe sore hari. Kenangan ini yang paling diingat, rasanya nyaman, senang dan bahagia. Bisa nge-date nonton di XXI, nongkrong di Surabi, dll. Tapi, anehnya kali ini dia belum dikenalkan sama teman-teman ataupun keluarga. Waktu itu bukan malu ataupun apapun, namun hati ini belum ingin saja seperti itu, padahal dia sangat senang kalau bisa mengenal teman-teman saya. Sampai suatu ketika, ketika diajak ketemu sama dia di hari libur dan saya merasa dia itu tidak mengenal saya karena waktu itu saya tidak diperbolehkan keluar malam, dengan emosi saya memutuskan komitmen itu via phone. Masih ingat, sakit rasanya waktu itu dan menyesal. Setelah itu saya mendengar dia merasa bahwa saya tidak menyukainya, sungguh sedih hati ini karena saya sangat-sangat telah menyakitinya. Mungkin dia sampai sekarang tidak tahu bahkan sudah melupakannya, sebenarnya waktu itu saya sangat menyukai dan menikmati saat-saat bersama dia. Paling sakit itu, ketika wisuda saya tidak sempat menghampirinya. Tapi, ya sudah itu hanya kenangan dan mungkin dia juga sudah melupakannya,,,

Lain cerita ketika itu berkomitmen tiba-tiba lepas komitmen itu dan dia ingin memperbaikinya, sepertinya tidak ada kesempatan buat dia. Karena saya tau tidak pantas memperthankan hubungan dengan orang seperti itu. Saya tidak pernah mengenangnya, tidak ada rasa sakit sepertinya masa itu lewat begitu saja.

Ini yang paling parah, ketika tidak bisa berfikir dengan akal sehat setiap hari berkomunikasi hampir 24 jam itu tidak cukup membuat hubungan menjadi baik. Sepertinya itu hanya semu dan berakhir begitu saja.

Tidak pernah menyangka atau bahkan kepikiran dalam hidup saya ini bakal mengalami seperti di sinetron-sinetron itu. Saudara saya yang hidup dan gaul dari kecil bisa menikah dengan dia (mantan) yang sudah saya kenalkan terlebih dahulu dengan dia dan keluarga, sekarang mereka sudah menikah. Sampai saat ini saya belum berhubungan lagi sama mereka, tunggu nanti dipertemuan keluarga selanjutnya.

Menulis masa lalu itu ga akan ada habisnya, itu hanya sedikit pengalaman yang saya tulis disini lain waktu akan ada lanjutannya dengan cerita dan pengalaman lainnya.

thx...


13.9.12

Gundah Gulana Tidak Karuan $%&#!#!&*:?/'$^&

Rasanya sekarang ini sangat - sangat tidak karuan hati dan pikiran saya. Entah kenapa, ketika saya merasa doa yang selama ini dipanjatkan sudah di depan mata, tiba-tiba ingin rasanya itu jauh dari saya sekarang. Tidak menyangka saya mempunyai jiwa seperti ini, ketika sedang diberikan sesuatu yang sesungguhnya diminta selama ini namun  pikiran, hati dan jiwa ini tidak menerima.

Teriak, itu yang pertama saya inginkan. Tapi tidak kuasa, karena seharusnya bukan itu yang dilakukan. Bersujud dan memohon ampun kepada-Nyalah yang mungkin harus saya lakukan sekarang. Resah, gelisah, dan gundah gulana itulah yang sedang dirasakan. Cerita sama orang tua, sahabat dan teman sepertinya tidak akan mendapatkan jawabannya. Pasrah, tawakal, sabar, berdoa dan berikhtiar itulah nasihat atau penghibur hati manusia yang meyakini adanya Allah SWT. 

Doa saya akan selalu dipanjatkan kepada-Nya, bukan untuk saya, dia atau mereka tapi untuk-Nya.

Thx..

1.9.12

Ngampus Lagi di ISTN

Setelah libur lebaran, akhirnya kembali ngampus Lagi di ISTN Jakarta. Ceritanya lagi semangat dan berharap agar bisa cepat lulus. Hari ini ke kampus dengan niat bayar semesteran (meskipun nyicil hehehe...), ketemu Jimmy buat ngasih file dan memastikan jadual kembali masuk perkuliah semester akhir. Sampai di kampus dan tujuan pokok sudah selesai, dengan hati yang mengalami kekecewaan karena perkuliahan di mulai kembali di awal bulan Oktober. Harapan saya supaya bisa masuk kuliah dalam waktu dekat tidak terlaksana, namun saya mendapat kesenangan yang lain dan sangat bersyukur karena nilai semester II tanpa dugaan mendapatkan hasil yang baik. Alhamdulillah, Terima kasih ya allah....

Institut Sains dan Teknologi Nasional

Nama kampus saya ini, sebetulnya tidak terlalu terkenal di jaman sekarang. Meskipun demikian, ISTN ini termasuk tempat kuliah/institut yang memasang tarif selangit dengan kualitas yang biasa-biasa saja. Dari luar terlihat biasa, namun kalau masalah orang yang berkuliah disana sih bukan orang biasa untuk bagian kelas karyawannya, untuk dosen-dosennya terlihat sudah senior dan berkualitas meskipun tetap saja ada dosen yang kurang (tidak baik untuk dipublikasikan) dan satu lagi masalah pergaulannya menurut saya nyaman karena tidak menunjukkan cermin ibu kota yang sesungguhnya meskipun letaknya ada di Ibu kota.

Sudah di takdirkan sepertinya kuliah di sini, dengan tarif selangit dan kualitas biasa saja (akreditasi B). Tapi, saya mempunyai keyakinan bahwa akan ada hikmah dan pelajaran yang dapat saya ambil suatu hari nanti.

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...