21.1.13

Jasa Lilin Ketika Gangguan di PLTU Paiton

Minggu lalu tepatnya tanggal 15 Januari 2013, ada sedikit kehebohan atau pembicaraan dikalangan karyawan PLN. Bukan kehebohan gosip selebritis, kasus pejabat atau yang lainnya, melainkan adalah kehebohan terjadinya gangguan di 9 unit PLTU Paiton. Menurut kami, gangguan itu luar biasa dan pastinya akan berimbas pada masyarakat dengan adanya pemadaman bergilir sebelum gangguannya dapat teratasi.

Penasaran, keinginan tauan (Kepo disebutnya kalau jaman sekarang) itu membuat saya mencari tau lewat Website. Tidak hanya sekedar pengen tau dari penyebab gangguannya, namun juga dari sejarah/cerita ke-9 PLTU Paiton tersebut.

Letak PLTU Paiton

PLTU Paiton Terletak di Paiton, tepatnya di tepi pantai utara provinsi Jawa Timur, di Desa Binor, Paiton, Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur. Wilayahnya berbatasan dengan Selat Madura di Utara, KecamatanKraksaan di sebelah Barat, serta kabupaten situbondo di sisi Timur. 

PLTU Paiton di Malam Hari

Sejarah Pembangunan PLTU Paiton

Pembangunan Proyek Pembangkit Tenaga Listrik Tenaga Uap yang berbahan bakar batubara ini berdasarkan pada Peraturan Presiden RI Nomor 71 Tahun 2006 tanggal 05 Juli 2006 tentang penugasan kepada PT. PLN (Persero) untuk melakukan Percepatan Pembangunan Pembangkit Tenaga Listrik yang menggunakan batubara.Tapi pengerjaan PLTU ini baru dimulai setelah ditanda tanganinya kontrak proyek pengerjaannya pada tanggal 12 Maret 2007 oleh PT PLN (Persero) dan Konsorsium Harbin Power Engineering Co. Ltd. dari China dan Perusahaan Lokal PT Mitra Selaras Hutama Energi. Nilai Kontrak dari proyek ini sebesar US$ 389,206,488.60 dan Rp 706,630,361,158.96 belum termasuk Value Added Tax.

Pembangkit ini mengoperasikan 2 PLTU dengan total kapasitas 800 MW. Energi listrik ini kemudian didistribusikan melalui SUTET 500 kV Sistem Interkoneksi Jawa-Bali.

Secara keseluruhan, terdapat 6 unit pembangkit listrik yang mengaliri listrik ke Jawa-Bali:
=  Unit 1 & 2 dengan kapasitas paling kecil, yakni 800MW dimiliki dan dioperasikan oleh Unit
    Pembangkitan Paiton
=  Unit 5 & 6 berkapasitas 1260MW dimiliki oleh Jawa Power dan dioperasikan oleh YTL Jawa Timur.
=  Unit 7 & 8 memiliki kapasitas 1200MW dimiliki oleh Paiton Energy Co dan dioperasikan oleh
    PT. International Power Mitsui Operation & Maintenence Indonesia (IPMOMI).
=  Unit 3 & 4 mengaliri listrik di P. Jawa.
=  Unit 9 saat ini sedang dalam tahap pengerjaan oleh Konsorsium dari China, dan sudah
     mulai beropersi

Pada kompleks pembangkit listrik Paiton, terdapat 2 Pembangkit Listrik Swasta dengan kontribusi kapasitas sebesar 2550MW :
I.   Pembangkit Listrik Swasta I yang dimiliki oleh PT. Paiton Energy Company dan dioperasikan oleh 
     PT. International Power Mitsui Operation & Maintenance Indonesia. Total kapasitas 1230 MW.
II. Pembangkit Listrik Swasta II yang dimiliki oleh PT. Jawa Power dan dioperasikan oleh PT YTL 
    Jawa Timur. Total kapasitas 1300 MW

Sumber : dikutip dari http://koneksi15.blogspot.

Penyebab Gangguan Pada Tanggal 15 Januari 2013

Heboh dengan kabar bahwa ke-9 unit mengalami gangguan/Trip (mati total), menimbulkan kepenasaran saya. Akhirnya, saya pun browsing dari website untuk mendapatkan informasi lebih selain kabar-kabar dari rekan-rekan yang simpang siur. Ternyata beberapa media menyatakan hanya 4 Pembangkit saja yang mengalami gangguan atau lepas dari sistem yaitu PLTU Unit 5, 6, 7 dan 8.

PT PLN (Persero) menyatakan  Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Paiton mengalami gangguan pada rel bertegangan (busbar). Hal ini menyebabkan gangguan pada penyaluran listrik di wilayah Jawa Timur. Direktur Operasi Jawa Bali Ngurah Adnyana mengatakan, meski begitu, masalah tersebut sudah dapat diatasi. Dia menjelaskan, penyebab gangguan tersebut tengah diteliti.

Menurutnya, sistem proteksi sistem kelistrikan Jawa Bali bekerja normal sehingga sebagian beban dilepas. "Pembangkit aman semua. Hanya gangguan temporary. Busbar itu rel bertegangan." Sementara itu,  Direktur Jenderal Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Jarman mengakui adanya gangguan pada busbar PLTU Paiton sehingga sebagian wilayah di Jawa Timur mengalami pemadaman listrik.

Sumber : PT PLN (Persero) dan Kompas.com

Ketika gangguan terjadi dan menimbulkan pemadaman bergilir, masyarakat luar yang tidak tahu itu biasanya banyak yang suka melontarkan nada-nada protes bahkan mecela PLN. Hal itu pun pernah terjadi ketika saya belum menjadi karyawan dan belum mengenal bagaimana sulitnya mengatasi gangguan. Namun sekarang berbeda dan terbalik, jika mendengar protes dari masyarakat itu rasanya tidak enak. 

Bukan hanya di Jawa timur yang terkena dampaknya, pemadaman bergilir pun terjadi di Serang dan Cilegon Provinsi Banten. Sepulangnya dari kantor, memasuki komplek perumahan tempat saya tinggal itu sudah tampak gelap (pertanda adanya pemadaman). Hanya sebagian cahaya dari ruko-ruko yang masih menerangi jalanan depan komplek Pondok Cilegon Indah (PCI).

Sampai di rumah, ternyata benar rumah kontrakan kena imbasnya juga dan sudah tidak ada cahaya dari lampu seperti biasa. Di tengah rumah hanya tersedia lilin kecil yang tampak sudah mulai mau habis. Tidak berlama-lama, saya pun segera ke kamar mandi untuk mengambil wudhu untuk shalat maghrib. Kemudian merenung, mengambil gambar lilin dan tidak sengaja terlintas pemikiran-pemikiran aneh.

 

Melihat cahaya lilin itu saya jadi berfikir, ternyata bukan hanya pembangkit dengan investasi triliunan saja yang bisa memberikan cahaya. Jaman dulu saja teknologi belum secanggih sekarang, biasanya lilin yang diingat oleh orang-orang kota itu untuk dijadikan pengganti penerangan ketika terjadi pemadaman listrik. Tapi apa yang terjadi sekarang ini, pelan-pelan orang-orang itu melupakan lilin. Tidak hanya itu, banyak yang tidak lagi menolehnya bahkan memakai jasanya. Padahal jika direnungkan, dengan lampu charger itu ada di jaman sekarang, mungkin adalah ide yang diambil dan terinspirasi dari lilin.

Heum...sedikit menarik nafas, ternyata hikmah yang bisa saya ambil ketika merenung/ngelamun didepan lilin itu adalah jadi terfikirkan untuk tidak pernah melupakan jasa orang sekecil apapun. Karena saya percaya dengan menghargai jasa orang, secara ga langsung juga sudah menghargai diri sendiri. Percaya atau tidak, ketika kita berhasil mencapai sesuatu tidak lepas dari jasa orang lain selain dari usaha dan kerja keras diri sendiri. 
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...