23.11.12

Naik Pesawat Tanpa Identitas

Tanggal 20 November 2012 merupakan hari dimana saya dinas ke Semarang dalam rangka menghadiri undangan rapat First Year Inspection (kegiatan overhaul unit). Seperti biasa saya berangkat dengan Koordinator Tim namanya Akbar. Oleh karena kita menangani proyek, sehingga di site ada partner kerja kita yaitu Tim Supervisi Konstruksi (PLN JMK) yang pada dasarnya masih satu corporat hanya tugasnya saja berbeda.

Alhamdulillah..kali ini kita ke-semarang bareng mereka dari PLN JMK dan kebetulan yang hadir Mas Anjar dan Awan. Sebetulnya keberadaan mereka itu akan dapat meringankan beban kita menghadapi Kontraktor untuk dapat menyelasaikan permaslahan yang ada. Ketika saya dan Akbar dinas yang dipikirkan bukan hanya menyiapkan bahan-bahan, tapi juga kendaraan yang dapat mengantar sampai tujuan. Nah, oleh karena unit kita sangat minim kendaraan alias hanya punya satu mobil saja, sehingga jurus nebeng kembali kita lancarkan he..he...Setelah negosiasi masalah nebeng selesai, akhirnya kita sepakat berangkat dari Cilegon menuju Bandara Jam 03.00 WIB dini hari dengan posisi saya sama Akbar akan menunggu dan di jemput di Halte Depan Komplek PCI (Pondok Cilegon Indah).

Drddddddd...Drddd...Drrrrrrrrrd....HP BB saya bergetar, namun saya abaikan dahulu, karena sudah sangat mules perut dari semenjak bangun dan sudah bulak balik kamar mandi. Huft..sudah jam 3, akhirnya saya meraih BB juga dan ternyata yang menelphon Awan

"dimana kamu def?"
"di rumah wan"
"aku dah di tol cilegon barat menuju sana ya"
"iya"

Saya panik waktu itu, karena Taxi itu tidak kunjung datang dan akhirnya saya BBM akbar untuk mesan Taxi ke rumah saya. Tapi, ternyata bukan hanya Taxi, ojek pun ga mau ke rumah saya dikarenakan alamatnya yang asing alias pelosok tidak terlalu familiar (maklum rumahnya di ujung dan depannya masih tanah kosong, banyak pohon-pohon gitu).

Setelah keributan dan kepanikan yang dibuat saya sendiri, akhirnya atas petunjuk akbar mobilnya JMK dapat menemukan alamat saya. Dengan muka kusut saya bertemu juga dengan mereka dan jam sudah menunjukan jam 03:15 WIB. Tiba-tiba terdengar suara Mas Anjar dari jok yang paling depan sambil ketawa-ketawa

"mandi ga def?"
"mandi dunk"
(pikirku biarin ah diketawain juga) hehehehe....

20 menit kemudian dan mobil pun melaju di tengah-tengah tol yang masih sangat sepi, kemudian saya kembali mengecek tas dan sepertinya ada perasaan saya agak sedikit aneh.Ternyata........Ya allah kaget  dalam hati saya dan jantung dag..dig...dug, spontan menepuk pundaknya akbar yang duduk didepan saya,

"Bar, dompet saya ketinggalan".

Tiba-tiba pak Udi driver-nya JMK dari kecepatan tinggi dan konstan, langsung mengurangi lajunya. Haaaah....semua tampak kaget dan saya yakin pasti hati mereka pun perasaannya berkecamuk untuk mengungkapkannya,  dengan ekspresi khasnya awan mulai mengeluarkan ide-ide jeniusnya.

"seurius def?" awan bertanya
"iya seurius wan"
"saya turun disini aja mau naik taksi" saya pun mengungkapkan ide
"saya temenin" akbar menyambut perkataan saya
"ah jangan kaya gitu, pikir dulu dan inget-inget kamu punya scanan KTP atau pernah email" awan mencoba mencarikan solusi.
"ohw...iya ada koq" saya pun sedikit tenang

Kemudian saya pun membuka laptop dengan maksud bisa melihat email dengan wifi dari Tab-nya akbar, tapi ujung-ujungnya sih pake Tab-nya akbar untuk mencarinya. Ga lama, kemudian ketemu juga tuh scanan KTP-nya. Tampak semuanya lega dan kembali suasana kembali mereda setelah kegaduhan yang ditimbulkan sebelumnya.

"ah...depi sih suka mengeluarkan ide jalan pintas aja sih" awan kembali bergumam
"abisnya panik wan"
"ya udah aku tidur lagi ya" awan pun melanjutkan tidurnya.

Hasil dari solusi jeniusnya Awan, akhirnya saya bisa naik pesawat ke semarang dengan KTP yang ditunjukkan dari Tab-nya akbar. Alhamdulillah, ternyata Allah SWT itu memberikan suatu peringatan itu tidak akan benar-benar fatal, karena ketika kita dapat menggunakan pikiran dan akal kita selalu ketemu solusinya (tapi, trauma ga mau lagi deh). Sesampainya di Semarang, karena perbedaan pesawat Saya dan Akbar menunggu Mas anjar dan Awan di bandara dengan maksud bisa sama-sama sampai Kantor Induk Lontar. Eh...ternyata, kita ketemu Swit (dari kantor pusat) di Bandara dengan tujuan yang sama. Tapi, karena mas Anjar dan Awan dipanggil oleh Pak Ichwan untuk satu Taxi sama beliau, akhirnya kami terpisah sehingga Saya, Akbar dan Swit satu Taxi. Sebelum ke kantor kita pun sarapan soto bareng dengan modal keuangan dari Akbar alias ngutang hahahaha.....

Tidak seperti yang kita bayangkan, ternyata rapatnya hanya sampai pukul 15.00 WIB saja. Padahal Saya dan Akbar harus nunggu untuk pulang sampai jam 20.00 WIB, sedangkan mas Anjar, Awan dan Swit jam 18.30 WIB. Setelah rapat kita ber-4 berencana sambil menunggu mau main-main dulu di Semarang dan tujuannya belum ditentukan. Maksud mau naik umum, kita ber-4 bergerumul di depan kantor, mas Anjar dan Awan yang tinggi dan Akbar yang sedikit lebih kecil diikuti Saya yang sangat kecil tapi imut hahahaha....Di depan ternyata Swit sudah disediakan mobil untuk mengantar dia ke bandar (terlihat ya perbedaan orang pusat dan kita orang unit) hehehe...Tapi, alhamdulillah happy. Akhirnya, kita pun mengeluarkan jurus nebeng juga. Di dalam mobil kita saling bernegosiasi rencana akan kemana dan dengan kekocakan saya dan Awan di jok paling belakang. Kesimpulannya, hanya kami ber-4 yang main ke Mall Paragon (mall katanya paling gede di Semarang) sedangkan Swit langsung pulang menuju bandara.

Awan dan Mas Anjar
Awan
Akbar
Setelah cape dengan hanya mengelilingi Mall Paragon tanpa mendapatkan hasil, Tapi bukan kita sih kalau ga dapat hasil. Disela-sela keliling itu kita sempat duduk mendengarkan talk show seperti motivasi dan kita menemukan kata-kata mutiara.

"Kritik itu terdiri dari 2 seperti bensin dan knalpot" ahahahah...lupa lengkapnya

Akhirnya setelah kelelahan dan jenuh melanda, kita memutuskan untuk menuju tempat oleh-oleh di Pandanaran. Sesampainya disana kita makan lumpia dengan saya memesan 2 sekaligus, dikarenakan sudah kelaparan (lumpia-nya bikin kangen saya ke semarang), yah maklum karena saya anggap sebagai pengganjal kelaparan hahaha......

Setelah selesai makan dan beli oleh-oleh, kita pun langsung cusssss....ke Bandara. Saya dan Akbar sih sudah terbayang bakalan boring dan luntang lantung nunggu pesawat sampe jam 20.00 WIB, sedangkan mas Anjar dan Awan sih memang sudah waktunya akan boarding dan pulang. Sepanjang perjalanan saya kembali menimbulkan kegaduhan dan keributan hahahaha...bikin stress dan suara tawa mereka pun tidak habis-habisnya sampe Bandara. Kalau dipikir-pikir, saya sudah kaya pelawak udah buat mereka ketawa.


Awan, Mas Anjar dan Akbar

Awan, Mas Anjar dan Akbar
Lihat photo diatas aktifitas-nya sangat menarik perhatian, padahal sudah mepet waktu dan akan boarding. Tapi, masih saja sempat-sempatnya mereka kerja dulu saking loyalitas tanpa batas untukmu bangsa dan untukmu sahabat (hahahaha....agak lebay dikit). Disinilah saya melihat kekompakan seorang KTSK dengan anggota Tim-nya (hiks...terharu), beneran saya ga boong  jadi gimana gitu liat mereka. Ah....Menurut saya perjalanan kali ini sangat menyenangkan karena ada mereka, saya pun bisa ga jaim dan entah kenapa kata awan sih sudah "gila".  Intinya, saya heboh, happy, rame, yang ga jelas gitu (padahal masih kepikiran, kapok pergi-pergian ga bawa dompet) karena sangat menyusahkan.

Akhirnya, mereka boarding juga, sedangkan saya dan akbar sepertinya luntang lantung bosen di bandara. Inilah resiko kita karena memilih tiket yang murah hahahaha....maklum kita kan "Prihatin Tim". Setelah menunggu lumayan lama, waktu yang ditungu-tunggu tiba dan kita pun kembali ke Jakarta. Alhamdulillah kita pulang di jemput Pak Acon (driver kita) dan sampai rumah dengan selamat, meskipun sudah larut malam. Tidak habis bersyukur sampai sekarang, karena ada mereka (skenario yang pas untuk perjalanan kali ini)

Terima kasih banyak untuk Akbar, Awan dan Mas Anjar.

Berharap bisa jalan bareng lagiiiiii....................................


-Nite All- Hoooooam

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...