23.11.12

Naik Pesawat Tanpa Identitas

Tanggal 20 November 2012 merupakan hari dimana saya dinas ke Semarang dalam rangka menghadiri undangan rapat First Year Inspection (kegiatan overhaul unit). Seperti biasa saya berangkat dengan Koordinator Tim namanya Akbar. Oleh karena kita menangani proyek, sehingga di site ada partner kerja kita yaitu Tim Supervisi Konstruksi (PLN JMK) yang pada dasarnya masih satu corporat hanya tugasnya saja berbeda.

Alhamdulillah..kali ini kita ke-semarang bareng mereka dari PLN JMK dan kebetulan yang hadir Mas Anjar dan Awan. Sebetulnya keberadaan mereka itu akan dapat meringankan beban kita menghadapi Kontraktor untuk dapat menyelasaikan permaslahan yang ada. Ketika saya dan Akbar dinas yang dipikirkan bukan hanya menyiapkan bahan-bahan, tapi juga kendaraan yang dapat mengantar sampai tujuan. Nah, oleh karena unit kita sangat minim kendaraan alias hanya punya satu mobil saja, sehingga jurus nebeng kembali kita lancarkan he..he...Setelah negosiasi masalah nebeng selesai, akhirnya kita sepakat berangkat dari Cilegon menuju Bandara Jam 03.00 WIB dini hari dengan posisi saya sama Akbar akan menunggu dan di jemput di Halte Depan Komplek PCI (Pondok Cilegon Indah).

Drddddddd...Drddd...Drrrrrrrrrd....HP BB saya bergetar, namun saya abaikan dahulu, karena sudah sangat mules perut dari semenjak bangun dan sudah bulak balik kamar mandi. Huft..sudah jam 3, akhirnya saya meraih BB juga dan ternyata yang menelphon Awan

"dimana kamu def?"
"di rumah wan"
"aku dah di tol cilegon barat menuju sana ya"
"iya"

Saya panik waktu itu, karena Taxi itu tidak kunjung datang dan akhirnya saya BBM akbar untuk mesan Taxi ke rumah saya. Tapi, ternyata bukan hanya Taxi, ojek pun ga mau ke rumah saya dikarenakan alamatnya yang asing alias pelosok tidak terlalu familiar (maklum rumahnya di ujung dan depannya masih tanah kosong, banyak pohon-pohon gitu).

Setelah keributan dan kepanikan yang dibuat saya sendiri, akhirnya atas petunjuk akbar mobilnya JMK dapat menemukan alamat saya. Dengan muka kusut saya bertemu juga dengan mereka dan jam sudah menunjukan jam 03:15 WIB. Tiba-tiba terdengar suara Mas Anjar dari jok yang paling depan sambil ketawa-ketawa

"mandi ga def?"
"mandi dunk"
(pikirku biarin ah diketawain juga) hehehehe....

20 menit kemudian dan mobil pun melaju di tengah-tengah tol yang masih sangat sepi, kemudian saya kembali mengecek tas dan sepertinya ada perasaan saya agak sedikit aneh.Ternyata........Ya allah kaget  dalam hati saya dan jantung dag..dig...dug, spontan menepuk pundaknya akbar yang duduk didepan saya,

"Bar, dompet saya ketinggalan".

Tiba-tiba pak Udi driver-nya JMK dari kecepatan tinggi dan konstan, langsung mengurangi lajunya. Haaaah....semua tampak kaget dan saya yakin pasti hati mereka pun perasaannya berkecamuk untuk mengungkapkannya,  dengan ekspresi khasnya awan mulai mengeluarkan ide-ide jeniusnya.

"seurius def?" awan bertanya
"iya seurius wan"
"saya turun disini aja mau naik taksi" saya pun mengungkapkan ide
"saya temenin" akbar menyambut perkataan saya
"ah jangan kaya gitu, pikir dulu dan inget-inget kamu punya scanan KTP atau pernah email" awan mencoba mencarikan solusi.
"ohw...iya ada koq" saya pun sedikit tenang

Kemudian saya pun membuka laptop dengan maksud bisa melihat email dengan wifi dari Tab-nya akbar, tapi ujung-ujungnya sih pake Tab-nya akbar untuk mencarinya. Ga lama, kemudian ketemu juga tuh scanan KTP-nya. Tampak semuanya lega dan kembali suasana kembali mereda setelah kegaduhan yang ditimbulkan sebelumnya.

"ah...depi sih suka mengeluarkan ide jalan pintas aja sih" awan kembali bergumam
"abisnya panik wan"
"ya udah aku tidur lagi ya" awan pun melanjutkan tidurnya.

Hasil dari solusi jeniusnya Awan, akhirnya saya bisa naik pesawat ke semarang dengan KTP yang ditunjukkan dari Tab-nya akbar. Alhamdulillah, ternyata Allah SWT itu memberikan suatu peringatan itu tidak akan benar-benar fatal, karena ketika kita dapat menggunakan pikiran dan akal kita selalu ketemu solusinya (tapi, trauma ga mau lagi deh). Sesampainya di Semarang, karena perbedaan pesawat Saya dan Akbar menunggu Mas anjar dan Awan di bandara dengan maksud bisa sama-sama sampai Kantor Induk Lontar. Eh...ternyata, kita ketemu Swit (dari kantor pusat) di Bandara dengan tujuan yang sama. Tapi, karena mas Anjar dan Awan dipanggil oleh Pak Ichwan untuk satu Taxi sama beliau, akhirnya kami terpisah sehingga Saya, Akbar dan Swit satu Taxi. Sebelum ke kantor kita pun sarapan soto bareng dengan modal keuangan dari Akbar alias ngutang hahahaha.....

Tidak seperti yang kita bayangkan, ternyata rapatnya hanya sampai pukul 15.00 WIB saja. Padahal Saya dan Akbar harus nunggu untuk pulang sampai jam 20.00 WIB, sedangkan mas Anjar, Awan dan Swit jam 18.30 WIB. Setelah rapat kita ber-4 berencana sambil menunggu mau main-main dulu di Semarang dan tujuannya belum ditentukan. Maksud mau naik umum, kita ber-4 bergerumul di depan kantor, mas Anjar dan Awan yang tinggi dan Akbar yang sedikit lebih kecil diikuti Saya yang sangat kecil tapi imut hahahaha....Di depan ternyata Swit sudah disediakan mobil untuk mengantar dia ke bandar (terlihat ya perbedaan orang pusat dan kita orang unit) hehehe...Tapi, alhamdulillah happy. Akhirnya, kita pun mengeluarkan jurus nebeng juga. Di dalam mobil kita saling bernegosiasi rencana akan kemana dan dengan kekocakan saya dan Awan di jok paling belakang. Kesimpulannya, hanya kami ber-4 yang main ke Mall Paragon (mall katanya paling gede di Semarang) sedangkan Swit langsung pulang menuju bandara.

Awan dan Mas Anjar
Awan
Akbar
Setelah cape dengan hanya mengelilingi Mall Paragon tanpa mendapatkan hasil, Tapi bukan kita sih kalau ga dapat hasil. Disela-sela keliling itu kita sempat duduk mendengarkan talk show seperti motivasi dan kita menemukan kata-kata mutiara.

"Kritik itu terdiri dari 2 seperti bensin dan knalpot" ahahahah...lupa lengkapnya

Akhirnya setelah kelelahan dan jenuh melanda, kita memutuskan untuk menuju tempat oleh-oleh di Pandanaran. Sesampainya disana kita makan lumpia dengan saya memesan 2 sekaligus, dikarenakan sudah kelaparan (lumpia-nya bikin kangen saya ke semarang), yah maklum karena saya anggap sebagai pengganjal kelaparan hahaha......

Setelah selesai makan dan beli oleh-oleh, kita pun langsung cusssss....ke Bandara. Saya dan Akbar sih sudah terbayang bakalan boring dan luntang lantung nunggu pesawat sampe jam 20.00 WIB, sedangkan mas Anjar dan Awan sih memang sudah waktunya akan boarding dan pulang. Sepanjang perjalanan saya kembali menimbulkan kegaduhan dan keributan hahahaha...bikin stress dan suara tawa mereka pun tidak habis-habisnya sampe Bandara. Kalau dipikir-pikir, saya sudah kaya pelawak udah buat mereka ketawa.


Awan, Mas Anjar dan Akbar

Awan, Mas Anjar dan Akbar
Lihat photo diatas aktifitas-nya sangat menarik perhatian, padahal sudah mepet waktu dan akan boarding. Tapi, masih saja sempat-sempatnya mereka kerja dulu saking loyalitas tanpa batas untukmu bangsa dan untukmu sahabat (hahahaha....agak lebay dikit). Disinilah saya melihat kekompakan seorang KTSK dengan anggota Tim-nya (hiks...terharu), beneran saya ga boong  jadi gimana gitu liat mereka. Ah....Menurut saya perjalanan kali ini sangat menyenangkan karena ada mereka, saya pun bisa ga jaim dan entah kenapa kata awan sih sudah "gila".  Intinya, saya heboh, happy, rame, yang ga jelas gitu (padahal masih kepikiran, kapok pergi-pergian ga bawa dompet) karena sangat menyusahkan.

Akhirnya, mereka boarding juga, sedangkan saya dan akbar sepertinya luntang lantung bosen di bandara. Inilah resiko kita karena memilih tiket yang murah hahahaha....maklum kita kan "Prihatin Tim". Setelah menunggu lumayan lama, waktu yang ditungu-tunggu tiba dan kita pun kembali ke Jakarta. Alhamdulillah kita pulang di jemput Pak Acon (driver kita) dan sampai rumah dengan selamat, meskipun sudah larut malam. Tidak habis bersyukur sampai sekarang, karena ada mereka (skenario yang pas untuk perjalanan kali ini)

Terima kasih banyak untuk Akbar, Awan dan Mas Anjar.

Berharap bisa jalan bareng lagiiiiii....................................


-Nite All- Hoooooam

18.11.12

Photo Merupakan Gambaran Sebuah Peristiwa

Apapun peristiwanya, Photo itu ternyata dapat mengingatkan kenangan yang mungkin sebetulnya sudah tidak kita ingat lagi. Hari ini ceritanya saya mau merapikan File-file dalam Hardisk, ternyata tanpa disengaja juga saya menemukan Photo-Photo lama yang sangat manis untuk dikenang.

Masa-masa Kuliah

Friends 4ever
Hei..kalian masih inget ga ketika kita memakai cincin ini sebagai tanda bahwa kita itu genk gonk sejati hahahaha...Inget ga itu jari punya siapa aja? kalau saya masih inget jari saya yang mana. Kalau mengenang cerita kita ber-3 ini, entah kenapa saya merasa sangat terharu, senang, bahagia, sedih, marah, karena semua itu pernah saya lalui dengan kalian. Kita ini adalah Saya, Siska dan Dewi, apakah kalian masih ingat apa julukan kita masing-masing waktu itu?. Kenapa sih kita bisa menjadi teman dan bersahabat waktu itu?, bukan hanya waktu itu tapi mudah-mudahan untuk selamanya. 

Berawal ketika kita ber-3 melalui masa-masa ospek di Politeknik Negeri Bandung (POLBAN), entah kenapa tanpa sadar kita ko bisa nyambung ngobrolnya. Siska itu anaknya manis dan mempunyai badan alias body yang ideal sebagai perampuan, Dewi itu anaknya manis juga cuman badannya agak sedikit kurus (terkadang terlihat mirip mereka), dan saya paling imut diantara mereka namun kulit saya yang paling cerah hahaha.....Waktu itu Siska yang merasa tidak punya teman dan kita sangat tertarik untuk menjadi temannya, sedangkan saya dan Dewi sebetulnya sudah saling mengenal sejak SMA namun anehnya baru merasa cocok ketika kuliah, sedangkan ketika SMA kami ber-2 berbeda genk. 

Waktu itu kita juga menjadi pemberontak ketika masa-masa ospek, kabur dengan anak-anak hingga membuat perkumpulan kecil-kecilan. Dewi yang hanya menunggu kabar saja dari saya dan Siska dikarenakan dia sedang sakit, sedangkan kita ber-2 ketika kakak kelas melihat selalu didekati untuk berkompromi. Ah...jika menceritakan ini bakal panjang ceritanya, kembali ke cerita pertemanan dan persahabatan kita saja. Waktu itu saya dan Siska 1 kelas sedangkan Dewi berbeda kelas, namun hal itu tidak menghalangi kita untuk dapat bertemu. Pertemuan itu biasanya kita adakan di pendopo kampus, pergi ke mall atau ke rumahnya Dewi yang biasa dijadikan tempat saya dan Siska makan, karena entah kenapa selalu kangen dengan masakannya Ibu Dewi (ah....kan kangeuuuun).
Ketika itu kita ber-3 sepertinya sempat menjadi perbincangan hangat teman 1 angkatan, saya sama Siska yang selalu bergaul dengan anak-anak berbeda kelas dan kita ber-3 yang menarik perhatian karena mempunyai Jaket, Pin dan aksesoris yang selalu sama (kalau jaman sekarang alay bukan ya? ah bukan deh kayanya dikarenakan kita waktu itu ga alay hahahaha....). Sungguh menyenangkan ya punya kalian, terasa indah dan berarti sepertinya. Waktu itu kita manfaatkan kebersamaan ini untuk sharing apapun terutama belajar, memang tidak sia-sia berteman dengan kalian (terharu saya nulisnya kalau mengenang kebersamaan dengan kalian).

Waktu berjalan, ternyata kehidupan kita bukan hanya ber-3 saja selain Olan dan Dealdi yang selalu bersama-sama kita waktu itu. Ada sisi lain dari cerita kita ber-3 ini yang membuat sedikit agak dramatis (terlalu lebay juga sih kalau dramatis hihihi..). Ini kisahnya, berawal dari putusnya Dewi dengan pacarnya sebelum akhirnya dia menjalin hubungan dengan olan, namun sebetulnya hal itu tidak mengganggu kebersamaan kita dikarenakan olan kan masih suka bareng-bareng kita. Setelah itu Siska akhirnya jadian dengan cowok kelas sebelah (yang sekarang jadi suaminya) dan saya yang masih galau, banyak acara salam sana-sini kakak kelas yang rese dan lain-lain. Sepertinya masih kondusif sih waktu itu, sampai akhirnya saya menjalin hubungan dengan kakak kelas (bisikan dari teman-teman sih orangnya ga apa adanya). Tapi, waktu itu, saya merasa dia sangat baik dan sangat membantu saya dan bodo amat apa kata orang.

Anak ber-3 ini akhirnya punya cerita cinta masing-masing, dari Dewi yang sekelas sama pacarnya otomatis lama kelamaan frekuensi ketemu saya sama Siska jadi berkurang, Siska yang suka main ke rumah pacarnyalah dan saya yang selalu diantar dan dijemput (udah kaya jelangkung aja). Ah...kami mulai tidak produktif, berusaha bisa bareng ketika salah satu pasangan tidak ada tetap kayanya kami merasa kacung karena sudah punya cerita yang berbeda. Hei kalian...Ngerasa ga waktu itu mulai konflik bermunculan, tapi ini sedikit di sensor biarkan kita saja yang tau he..he..

Setelah itu dan sekarang saya masih merasa dekat ko sama kalian meskipun udah jarang saling cerita bahkan melalui BBM apalagi ketemuan sudah sangat ga pernah (ah....kangeun kalian). Dewi dan Siska mempunyai cerita cinta yang endingnya hampir sama, sedangkan saya sepertinya yang paling rumit bahkan mungkin kalian sudah tidak tau cerita cinta saya seperti apa?. Tidak akan ada habisnya jika saya menulis mengenai kita ber-3 ini, insyaallah saya akan menulisnya suatu saat nanti hingga saya menemukan endingnya..To be Continue..

Sangat...sangat...sangat...sangat...Merindukan kalian F4ever.

Hebiw, Saya, Uchi, Megol, Mamih

Dengan kalian juga tidak akan habis ceritanya, Hebiw yang anak Unpad teman dekat mamih. Uchi anak sipil yang sepupunya megol dan sering ngerumpi bareng dikosan dan Mamih teman kami semua serta orangnya menyenangkan. Saya sangat merindukan kalian, meskipun hanya untuk sekedar makan bareng seperti photo. Kita ini juga sangat banyak cerita, seringnya kami itu jalan keluar dan ngerumpi dikosan. Kalian ini juga sudah menjadi sahabat, bukan sekedar senang-senang namun juga saling membantu ketika salah satu dari kita memerlukannya. Apa yang kalian rasakan sekarang?, yang saya rasakan sih masih tetap sama meskipun komunikasi jarang, ketemu jarang, namun jika nanti dipertemukan insyaallah akan tetap sama. Seperti halnya dengan Dewi dan Siska, kalian itu adalah teman dan sahabat yang secara tidak langsung sudah sangat menerima saya apa adanya (dengan cerita yang tentunya berbeda). 

Saya sungguh sudah sangat merindukan kalian, jika saya ceritakan tentang kalian disini mungkin saya tidak akan bisa tidur dan jika dibukukan bisa mencapai 500 halaman (lebay dikit) he...he...

To be continue ya...

Lestari dan Saya

Ah ini Lestari Manurung, teman dan sahabat kita yang berasal dari batak. Tapi, menurut saya dia sangat istimewa karena sangat berbeda hehehe...Sebetulnya kita segerombolan teman dan sahabat juga, namun kebetulan saya nemu Photonya hanya saya dan Lestari saja. Ini lokasinya di Pendopo kampus dan kalau ga salah yang Photoin waktu itu sih mamih, ini adalah salah satu momen teristimewa kita dikarenakan memasuki masa-masa seminar sidang. lihatlah baju kita ini, sudah menyerupai anak non teknik hahahaha....Meskipun ga serapi mereka tapi yah lumayanlah ada plus-nya karena pake rok.

Lestari ini sudah ga pernah lagi ketemu dengan kita-kita kecuali melalui komunikasi saja, dikarenakan dia sekarang lagi kuliah di Jerman (jauh sekali merantaunya). Tapi, hal itu tidak lepas dari sebuah harapan. Inget ga Tar, kamu itu selalu mempunyai cita-cita punya suami bule (kembali terkenang). Mempunyai mimpi, cita-cita dan harapan itu memang perlu, contohnya Tari sekarang sudah menemukan cinta bulenya hahahaha....saya doakan sampe pelaminan ya tar...amin

Sama seperti yang lainnya Tar, saya sangat merindukan kamu. Semoga kita segera bertemu ya...

To be continue...

Masa-masa Pembidangan untuk Menjadi Pegawai

Photo Bersama Bidang TPL di Udiklat Bogor
Cerita kita ditempa dan pembidangan, waktu itu saya merasa menemukan keluarga baru dengan kalian. Saling melindungi, bekerjasama, saling peduli, saling tolong menolong, saling percaya, kompak belajarnya (SIPP sempurna bersama kalian). Apakah kita masih saling mengingat sekarang?, mudah-mudahan kita akan selalu ingat kebersamaan ini. Satu hati, satu arti, tanpa kekompakan waktu itu kita bukan apa-apa. Meskipun, sekarang sudah sangat jarang saling komunikasi, mudah-mudahan suatu saat kita bertemu dengan waktu yang tepat dengan cerita luar biasa selama kita menjalani kehidupan baru. 

Amin

Suasana Belajar
Mengenang suasan belajar ketika pembidangan, pasti senyum-senum sendiri. Kebetulan ini saya lagi narsis sama megol dan tanpa sengaja teman kita yang dibelakan juga ke-Photo, ketauan deh lagi tidurnya. Padahal setelah photo-photo berakhir mungkin saya juga memejamkan mata alias ikut ngantuk juga hahahaha......

Siska, Saya dan Aneu
Ini dia Aneu teman dan Sahabat kita yang belum masuk cerita, dia adalah teman satu angkatan kuliah dengan kita dan mempunyai cerita yang sama kebetulan saja berbeda kelas dengan kita. Ah...kita ini alhamdulillah ya bisa menjalani tahap kehidupan bersama-sama, rahasia allah itu memang sangat indah ya. Cerita aneu sih sama panjangnya sama teman dan sahabat yang lain, sepertinya saya akan menyediakan waktu luang untuk dapat menulis tentang kalian semua. 

Senang menemukan Photo ini, liat deh baju kita samaan. Beli setelah kesemaptaan KOPASUS di Bogor (kompakan ceritanya) dan dipake ketika mencari udara pantai di Suralaya. Photo ini menurut saya sudah sangat menceritakan bagaimana kami ber-3 ini (kangeun). Eh..ini kaosnya punya saya sudah hilang ga tau ketinggalan dimana, makanya hanya Photo ini kenangannya. Insyaallah saya berharap kita akan bertemu di Yogyakarta nanti, Amin...

Perempuan Bidang TPL (Saya, Diah, Megol, Siska, Aneu, Icha dan Teh Pepi)
Percaya tau tidak, kita ber enam itu satu almamater kecuali Diah dan yang paling menakjubkan adalah Saya, Megol, Siska, Aneu dan Icha satu angkatan kuliah dengan jurusan yang sama serta masuk pembidangan di kerjaan yang sama pula (seperti janjian, padahal itu merupakan salah satu rencana Allah SWT untuk kita). Disini kita mempererat pertemanan dan persahabatan hingga seperti keluarga sampai sekarang. Selalu bisa berbagi dengan kalian sampe sekarang itu membuat saya selalu terharu, senang dan bahagia. Meskipun kita dipisahkan penempatan yang berbeda-beda. Liat saja tempatnya tidak ada yang sama:

Saya       : Proyek Suralaya (Merak-Banten)
Diah       : JASER (Kantor Induk Jakarta)
Megol    : Lampung
Siska      : UPJB (Yogyakarta)
Aneu      : Jambi
Icha        : Bengkulu
Teh Pepi : Udiklat Suralaya (Merak-Banten)


Taman Matahari

Ini adalah Photo salah satu kebersamaan kita di Taman Matahari Bogor, seru, senang sempat meraskan kebersamaan ini. Kalian pasti ga tau kan ketika saya menangis di mobil-nya siska pulang pembidangan, ketika saya salaman dan dipegang kepala tanda bahwa kebersamaan kita ini sangat berarti. Huach....siska sama megol pasti ingat, sekarang sih ada malunya juga hehehe....

To be Continue...

Masa-masa setelah Menjadi Pegawai


Mba Mi2n, Saya, Pak Weddy dan Yessy

Mba Mi2n, Saya dan Pak Weddy
Acara Pisah Sambut Manajer
Photo-photo diatas sangat punya arti buat saya, bukan hanya sekedar photo saja. Waktu itu saya dan yang lainnya belum sangat mengenal Pak Weddy Manajer pengganti yang lama. Photo diatas merupakan sedikit gambaran acara pisah sambut Manajer. Ah..sangat banyak cerita setelah itu, mungkin tidak sekarang saya untuk dapat bercerita panjang. 

coming Soon

Akbar, Pak Weddy, Heri/Mr. Cheng dan Saya
Senangnya saya menemukan Photo ini, karena saya akan sedikit bercerita disini. Photo ini kalau tidak salah diambil ketika piket hari sabtu dan kebetulan kita ini mempunyai Jadwal yang sama. Saya tidak akan menceritakan Akbar dan Pak Weddy, namun saya akan bercerita mengenai Heri atau Mr. Cheng. Pertama ketemu dia itu, oh sungguh seorang yang sangat supel dan menyenangkan. Waktu itu saya bertemu ketika OJT di PLTGU dan hingga akhirnya kita dipertemukan di Suralaya.

Saya panggil saja Mr. Cheng, karena sudah sangat familiar panggilan itu di Suralaya. Ketika kita dipertemukan, ternyata dia itu salah seorang yang peduli sama saya. Sepertinya sangat tulus dangan waktu itu dia yang kadang menyempatkan waktu untuk dapat bercerita. Mr. Cheng sangat-sangat sering memberikan masukan baik dari pekerjaan ataupun pribadi. Sungguh saya dengarkan waktu itu, dia sudah seperti kakak saya dan kebetulan dia sudah berkeluarga juga. Jadi dia bertukar fikiran dari kehidupan pribadinya yang sudah mengalami manisnya berkeluarga. Terima kasih mr. cheng sudah menjadi salah seorang yang pernah memberikan sesuatu berupa nasihat-nasihat yang sangat berharga buat saya.

Disini saya berharap suatu saat kita akan bertemu dengan kenangan cerita yang baik untuk masa depan yang baik juga. Semoga Mr. cheng dan keluarga selalu diberikan kebahagiaan. Maafkan saya jika ada kesalahan yang disengaja atau tidak disengaja.

Amin

Pak Emping, Tegar, Akbar, Didik, Suci, Saya, Jimmy, Om Hans, Ceppy, Mas Narko, Mas Tri, dan Pak Sain
Photo ini sangat menggambarkan kebersamaan, ketika sebelum unit bubar. Semoga Semua sukses di tempat yang baru dan bertemu dengan cerita yang baru pula.

Eh...sebentar, kalau saya perhatikan yang sekarang masih tetap di Suralaya ada di Photo ini semua yaitu Tegar, Akbar, saya dan Cepy. Sungguh luar Biasa, kita tidak penah merencanakan ini namun ternyata sudah termasuk ke dalam Skenario Allah SWT.

Subhanallah

Terima kasih semuanya, kalian sudah sangat berarti dalam hidup saya. Bukan sekedar memberikan coretan saja, namun warna-warni dalam kehidupan saya.

Suatu saat jika Allah mengijinkan, ingin sekali saya dapat menyempatkan diri untuk dapat menulis mengenai cerita kalian dan menjadi inspirasi semua orang (harapan-nya terlalu muluk-muluk) hahahahaha....Tapi, aminin saja. Amiiiiiiin.........

Udah dulu ya, sudah ngantuk dan Selamat malam semuanya

-Trims-




13.11.12

Perbincangan Ringan

Pulang kuliah itu sudah menjadi kebiasaan saya nebeng, hahahaha......kaya gimana gitu ya?, tapi daripada saya bermacet-macet ria di depan kampus kan lebih baik menghindari kemacetan dulu (alibi) he...he..

Ditengah-tengah kemacetan akhirnya saya membuka pembicaraan

Saya              : Hei...emang saya kaya gitu ya?
Teman Saya  : Heum...kebiasaan, kamu itu kalau ngomong ga pernah ada temanya
Saya              : He..he...itu yang barusan diomongin anak-anak
Teman Saya  : Nah...ini lagi kamu kenapa selalu mendengarkan apa kata orang
Saya              : Yah, kalau orang ngomong kan tetap harus di dengar
Teman Saya  : Kita itu harus mendengarkan apa kata orang itu, jika ada manfaatnya
                       Tapi, kalau bisa bikin kamu kepikiran itu yang salah
Saya              : Tapi, kan gapapa buat saya instrospeksi
Teman Saya  : Niat kamunya sih bagus, tapi buat apa jika itu menjadi beban
Saya              : Heum...
Teman Saya  : Saya sih paham apa yang ada di fikiran kamu atau apa yang kamu rasakan he...
Saya              : memang apa gitu? so tau kamu...
Teman Saya  : To the point ya...saya ngerti def bagaimana sifat orang sunda itu, ya seperti
                        kamu ini
Saya              : Contohnya apa gitu?
Teman Saya  : Sifat orang sunda apalagi perempuan itu yang pertama perasa, ga enakan, sensitif,
                        minder alias ga pede, selalu berfikir terlalu dalam...yah seperti itulah kamu sekarang
Saya              : Ada benarnya juga sih..terlalu memikirkan semua bahkan masalah kecil hehehe...
Teman Saya  : Nah tau..Coba pelan-pelan dihilangkan, insyaallah akan lebih ringan kamu def
Saya              : Sudah di coba ko..sejak lama, tapi memang sulit hehehe...
Teman Saya  : Saya percaya kamu bisa def...Pelan-pelan aja
Saya              : Siiiip
Teman Saya  :.....................................................................................................................................

Setelah perbincangan ini, saya tersadar sifat yang disebutkan teman saya itu sepertinya ada di saya semua. Tidak terasa sepertinya, melekat pada diri saya begitu saja. Rasa perasa sih sudah mulai saya hilangkan, rasa ga enakan sih masih tetap ada, kalau minder itu mungkin kurang tepat juga, tapi kurang pede iya hahahaha...............

Yah...begitulah, meskipun darah dari papah saya itu Jawa asli. Mungkin, dikarenakan saya dididik di lingkungan orang Sunda, sifat Jawanya mugkin tidak ada. Tapi, mamah saya akhir-akhir ini sempat komplen seperti ini " mana anak mamah yang anggun, kalem, cara berbicaranya tertata dan difikir, sepertinya sudah lama hilang" saya cuman bisa tertawa dan bilang gini " gapapa mah anak mu ini biar berani" padahal apa coba hubungannya.

Yah..jangan sampe saya diomongin apalagi sama orang tua, "sekarang kurang santun atau tidak bertatak rama", astagfirullah jangan sampai saya seperti itu. Berharap dapat terus memperbaiki diri.

Amin

5.11.12

Alhamdulillah

Terharu
Rasa syukur kupanjatkan
Mengucapkan Terima kasih pada-Nya

Mengucap syukur
Melalui shalat rasanya kurang cukup
Karena terlalu bahagia rasanya
Ingin rasanya mengungkapkan kebahagiaan ini lebih
Bukan sekedar saat ini saja
Bukan sekedar untuk ini saja
Tapi untuk setiap hembusan nafas

Terima kasih atas mukjizat-Mu ya Allah
Terima kasih telah mengingatkan kami
Terima kasih telah memberikan kejutan dahsyat ini
Terima kasih telah membuat kami ingat kepada-Mu

Alhamdulillah

Saya Mengutip Tulisan Tujuh Kalimat Penghapus Dosa

Sabda Rasulullah S.A.W.: ” Barang siapa hafal tujuh kalimat, ia terpandang mulia di sisi Allah dan Malaikat serta diampuni dosa-dosanya walau sebanyak buih laut ”
1. Mengucap “Bismillah” pada tiap-tiap hendak melakukan sesuatu.
2. Mengucap “Alhamdulillah” pada tiap-tiap selesai melakukan sesuatu.
3. Mengucap “Astaghfirullah” jika lidah terselip perkataan yang tidak patut.

4. Mengucap “Insya-Allah” jika merencanakan berbuat sesuatu dihari esok
5. Mengucap “La haula wala kuwwata illa billah” jika menghadapi sesuatu tak disukai dan tak    
    diinginkan.
6. Mengucap “Inna lillahi wa inna ilaihi rojiun” jika menghadapi dan menerima musibah
7. Mengucap “Laa ilaa ha illa Allah Muhammadur Rasulullah” sepanjang siang dan malam, 
    sehingga tak terpisah dari lidahnya

Semoga selalu diberikan kerendahan hati untuk senantiasa mengucap tujuh kalimat diatas

Amin



3.11.12

November 2012

Tidak terasa sudah bulan November lagi, sebentar lagi akan bertemu bulan Desember, dan tahun akan berganti. Jika Allah Mengizinkan, mungkin saya akan menghadapi tahun yang baru kembali. Begitu banyak kejutan untuk saya, kaget, khawatir, sedih, nangis, tersenyum dan tertawa. Subhanallah...begitu dinamis hidup saya ini, terlihat tidak membosankan padahal begitu penuh tantangan. Tapi, itu adalah kehendak-Nya dan saya pun sebagai manusia hanya bisa berikhtiar, berusaha untuk menghadapinya, sedangkan yang menentukan tetap sang pencipta alam semesta yakni Allah SWT.

Kedinamisan hidup saya ini  tidak dapat dengan mudah saya lalui, terkadang semangat dan terkadang ingin rasanya menyerah. Tapi, alhamdulillah sekuat tenaga saya berusaha untuk menghadapainya meskipun harus ada tetesan keringat dan air mata. Saya pernah berfikir menjadi orang yang paling menderita di dunia, tapi jika merunduk kebawah ternyata begitu banyak orang yang tak seberuntung saya. Ah...sungguh manusia apakah saya ini?, sempat mempunyai fikiran seperti itu. Mudah-mudahan saya kedepannya dapat menjadi manusia yang selalu bersyukur kepada-Nya, mulai saat ini, hari ini, jam ini, detik ini, kedipan mata ini dan hembusan nafas ini.

Amin
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...