19.12.12

Perpisahan

Kemarin baru saja saya menulis blog "Untuk Mereka" yang isinya sedikit ada pembahasan beratnya kehilangan, maksudnya bisa diartikan dengan sebuah perpisahan seperti tidak akan bertemu lagi pada setiap harinya. Eh.... hari Selasa tanggal 18 Desember 2012, saya harus mengucapkan kata perpisahan dengan Pak Rolly untuk Mutasi ke Unit lain di Tangerang. Beliau adalah Manajer Pemeliharaan O&M (IP UBOH BSR) di unit tempat saya bekerja.

Di ruang rapat site, saya dan rekan-rekan yang lainnya sedang berdiskusi dengan Kontraktor masalah pekerjaan yang akan dilaksanakan, namun tidak seperti biasanya beliau agak telat datangnya. Tiba-tiba setelah beberapa menit berlalu, akhirnya beliau datang dan dengan ekspresi yang sedikit berbeda (penglihatan saya waktu itu). Spontan langsung saya bilang "Pak, disini kita berdiskusi", dengan gayanya yang khas beliau pun ikut bergabung dalam diskusi. Dalam sela-sela berdiskusi beliau berbisik "Def, sebetulnya saya mau pamit sama Defhi dan Akbar". Mendengar itu, saya lemes terasa sesak dada, tapi ada senangnya karena itu yang sudah pak Rolly tunggu, namun secara pribadi saya merasa sangat sedih dan kehilangan (waktu itu saya berusaha menyembunyikan ketidakrelaan).

Pak Rolly dan Chen Bo (CNTIC)

Menurut saya:

Pak Rolly adalah sosok pemimpin yang berjiwa muda, pinter, solutip, rendah hati, low profile, sangat menghargai orang lain, tidak pernah menganggap rendah orang lain, mengerti situasi dan kondisi lingkungan, mau berbagi ilmu, peduli, simple, mau bergaul dengan siapa saja, asik dan masih banyak lagi yang lainnya. Sampai saat ini saya tidak menyesal pernah bekerjasama dan bertemu sama beliau.

Kenapa saya harus sedih dan merasa kehilangan?

Masih sangat jelas dan terekam dalam ingatan saya, ketika waktu itu pertama kali bertemu dengan beliau. Kebiasaan saya kelapangan sendirian, modal nekad dan modal keberanian waktu itu ternyata tidak sia-sia. Oleh karena hal-hal itulah, sehingga waktu itu saya dipertemukan dengan beliau (mungkin sudah skenario dari Allah) di Area tempat Supervisi saya yaitu Turbin. Jalan-jalan di area itu sendiri memang tidak asik juga, ketika itulah beliau juga ada disitu sedang melihat-lihat progres juga sepertinya karena akan memasuki tahap komissioning unit. Waktu itu kita seperti sudah saling mengenal (mungkin perasaan saya juga kali ya), saya dengan PD-nya langsung  bertanya sistem, gangguan, kerusakan, teknis-nya dan banyak lagi, namun anehnya beliau dengan sabar menjelaskan. Jujur, waktu itu saya belum tau beliau itu Manajer dan ternyata kala itu beliau juga baru dapat SK di tempat unit saya bekerja.

Dari pertemuan itu sungguh saya terkesan ada orang yang seramah dan sebaik itu. Waktu berjalan, akhirnya saya tau juga bahwa beliau adalah Manajer Pemeliharaan O&M. Sempat merasa malu, sungkan, ga enak dan lain-lain, tapi ternyata pertemuan-pertemuan selanjutnya kita semakin akrab. Salut dengan beliau, karena tidak merasa risih dan mau bergaul dengan saya yang pada dasarnya anak ingusan baru lahir kemarin sore. Terima kasih pak...insyaallah semua yang bapak ajarkan kepada saya itu akan menjadi pahala, amiiiin (hiks...hiks..hiks..Terharu).

Seiring waktu berjalan, saya pun semakin insten bekerja sama dengan beliau. Dalam proses-nya saya sangat dibantu sekali sama beliau. Ketika ada masalah yang susah diselesaikan, beliau membantu dengan mencarikan solusinya, memberi masukan positif dan lain-lain. Pada akhirnya, berjalan begitu saja, beliau sudah sangat mengerti kesulitan-kesulitan yang dihadapi. Dalam hal ini, sepertinya beliau juga tau kondisi dan mengerti keadaan. Semua solusi, masukan dan bantuan beliau itu biasanya akan menjadi pertimbangan nomor 1 yang sangat berguna untuk suatu penyelesaian.

Disini saya mau bilang:

Maaf saya selalu Telphon dan BBM tidak tau waktu ketika unit sedang ada bermasalah.
Terima kasih, karena bapak selalu menjawabnya.
Maaf saya selalu menginformasikan permaslahan, rapat dan lain-lain secara mendadak.
Terima kasih, karena bapak selalu datang dan hadir tepat waktu.
Maaf saya selalu bertanya, ketika saya tidak tahu.
Terima kasih, karena bapak selalu menjawabnya.
Maaf saya selalu minta tolong.
Terima kasih, karena bapak selalu memberikan bantuan dan pertolongan.
Maaf jika saya pernah membuat bapak tidak enak hati.
Terima kasih, karena bapak sudah mengerti.
Maaf telah direpotkan dengan maslah-masalah unit dan semua pendukungnya.
Terima kasih, karena bapak dapat mencarikan solusi cepat dan tanggap.
Dan...Masih banyak lagi Maaf dan Terima kasihnya, jika ditulis ga akan selesai dalam waktu 1 minggu (heum...lagi melow, masih aja bisa lebay).

Tidak akan pernah terlupkan, ketika semua pendukung unit berkumpul di ruangan CCR selama 24 jam hanya untuk menyaksikan bahwa unit dapat beroperasi dengan baik dan benar. Tiba-tiba Teringat ternyata sore hari itu adalah obrolan panjang lebar saya sama bapak yang terakhir, menyesal karena saya waktu itu cepat-cepat bergegas. Semoga suatu saat dapat ngobrol panjang lebar kembali dengan topik yang berbeda, Amin. Jadi merasa sedih, hari-hari selanjutnya ketika berdiskusi, ketika saya ingin bertanya sudah tidak ada bapak lagi. Jujur, entah kenapa saya tiba-tiba ingin menangis.

Semoga Sukses dan tambah hebat di sana pak, sampai ketemu di lain waktu dan kesempatan. Sangat beruntung saya dapat dan pernah mengenal bapak. Tidak menyangka, yang awalnya diprediksi saya yang duluan akan meninggalkan Suralaya. Tapi, ternyata Allah berkehendak lain. Huft....sudah ga sanggup lagi saya nulis hiiiiiiiiiks.... hiiiiiiiiiks.............

Terima kasih untuk semuanya.
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...