Ketika saya menginjak usia yang sudah tidak muda dan tidak tua, baru sadar tidak pernah mengalami tradisi malam minggu seperti kebanyakan orang dengan pasangan. Suka bingung kalau ditanya gini "ga malam mingguan?" cuman bisa jawab gini "ga" cukup singkat jawabnnya. Tapi, kadang saya bilang juga bahwa saya tidak pernah mempunyai tradisi malam minggu. Entah yang difikirkan orang-orang (mungkin kalau yang ga tau bisa menganggap klise atau bahkan saya ini tidak pernah pacaran). Senang kalau di bilang saya ga pernah pacaran sih, tapi saya juga ga bisa kalo bilang ga pernah pacaran.Hmm....tapi, ga pernah saya berkeinginan kaya kebanyakan orang itu bermalam minggu dengan pasangan.
Ceritanya saya memang tidak pernah diberi ijin keluar untuk malam mingguan dengan yang berbeda jenis kelamin (lawan jenis), sempat terfikir dulu untuk berbohong. Tapi, saya juga berfikir bahwa jika terjadi sesuatu akan lebih fatal jadinya. Meskipun dulu saya tidak pernah terbuka sama pasangan saya bahwa non-malam minggu, namun kebetulan saya tidak pernah juga mendapatkan pasangan yang wajib malam mingguan dikarenakan sih sering ketemu tiap hari. Kalaupun saya pernah bermalam minggu dengan pasangan juga mungkin kebetulan dan bukan dijadikann tradisi.
Pernah ada cerita saya diajak keluar malam mingguan, tapi saya punya syarat harus ijin sama keluarga dulu. Hasilnya sih kita cuman bisa duduk di ruang tamu, itu pun tidak sampai larut malam hahahaha.............Tragis. Yang lebih tragis lagi saya itu tidak pintar berbohong, suatu ketika di siang bolong pun saya terpakasa harus mengajak seseorang ke rumah dengan di tongkrongin keluarga ngobrol dari pagi sampai malam bahkan roko dia pun sampe habis beberapa bungkus. Setelah itu, dia ga sanggup untuk sama-sama. Endingnya tetep kandas, jadi sama aja mau siang mau malam apalagi malam minggu hahahaha.....Selain itu ada cerita ketika saya menjalin hubungan tidak diketahui keluarga dan tiba-tiba dia mengajak saya keluar di malam minggu, ini lebih tragis dan agak menyakitkan karena saya yang tak dewasa waktu itu kita terpaksa harus mengakhiri hubungan cuman karena itu, padahal dia sudah menyiapkan surprise buat saya. Huuuuh Tega..........
Jadi, sekarang saya suka merasa aneh jika selalu ada yang menanyakan malam mingguan sama siapa dan dimana?, terasa asing malam mingguan untuk saya. Saya pun jadi sangat kesulitan untuk memandang bahwa malam mingguan itu adalah hal yang biasa dan ga tabu yang penting niatnya baik dan ga macam-macam. Bukan karena saya so suci, apalagi jauh kalo polos sih. Tapi, yah kenyataan seperti itu, saya mempunyai banyak cerita ketika saya dibatasi untuk bergaul dengan lawan jenis dan apalagi bergaul dimlam hari. Saya pun tidak juga terlalu dibebaskan bergaul, karena kekhawatiran keluarga jika saya salah langkah.
Entah saya harus bilang apa?, masa remaja kurang bahagia. Namun, masa remaja saya bahagia, karena mempunyai banyak teman dan pernah mengalami rasanya jatuh cinta meskipun tidak semua remaja lain rasakan itu saya juga rasakan. Tapi, sekarang saya merasakan bahwa saya itu merasa selalu ada jarak jika bergaul. Jujur, saya pun tidak tahu kenapa?.
Tapi, itu semua pengalaman saya masa lalu. Sekarang saya mencoba untuk dapat membuka hati selebar-lebarnya pada siapapun, meskipun sungguh sangat sulit.
Ngomong-ngomong masalah membuka hati, itupun saya tidak mengerti bahwa harus selebar apa saya membuka hati ini. Maaf, bukan saya tidak mau tapi saya ingin membuat ruang untuk berfikir buat kamu, saya dan hidup kita. Saya berharap kita memperoleh jalannya bukan karena saya, bukan karena kamu tapi karena allah. Saya senang jika kamu selalu ada buat saya, terima kasih. Tapi, saya ingin menemukan titik pasti dimana jalan itu kita akan bertemu. Bukan hanya kita, tapi juga dengan mereka. Sulit sekali buat saya, mungkin sakit buat kamu. Tapi, saya yakin tidak ada yang sulit bagi allah jika mengijinkan untuk bertemu di jalan itu. Jika pun tidak kamu, mungkin dia atau yang lain saya juga tidak tau. Ah,,,rumit sungguh!!!!!!!
Saya berharap, kamu, dia atau siapapun jika mempunyai niat baik, tetap ada disini dan jangan pergi dulu sampai kita mendapat jawban dari-Nya.
Saya berharap, kamu, dia atau siapapun jika mempunyai niat baik, tetap ada disini dan jangan pergi dulu sampai kita mendapat jawban dari-Nya.
Hanya Allah yang tau takdir hambanya, kita hanya bisa berikhtiar.
No comments:
Post a Comment